Cute Rocking Baby Monkey

Simple Plan

Kamis, 20 November 2014

“Meningkatkan Kemampuan menulis siswa pada tema Keluargaku Dengan Menggunakan Metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example pada siswa Kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin”.

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan ide, perasaan, dan pesan kepada orang lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak) merupakan komunikasi lisan, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.
Tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah adalah mengembangkan keterampilan berbahasa baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan. Keterampilan yang satu bergantung dengan keterampilan lainnya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia lebih menekankan penggunaan bahasa Indonesia. Siswa diharapkan memiliki keterampilan berbahasa yang lengkap. Tidak dapat dikatakan siswa mampu berbahasa yang lengkap, apabila siswa hanya terampil menyimak, berbicara dan membaca tetapi tidak terampil menulis. Untuk itu, keterampilan menulis harus benar-benar diperhatikan terutama di SD, dengan cara itu guru dapat menjadikan siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menulis sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada siswa karena keterampilan menulis sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan dalam memenuhi keperluan sehari- hari yang terkait dengan kegiatan tulis-menulis. Dengan menulis diharapkan siswa mampu mengungkapkan gagasan secara jelas, logis, sistematis, sesuai dengan konteks dan keperluan komunikasi.
Keterampilan menulis yang dimiliki siswa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya melalui menulis. Menulis tidak hanya menghendaki kemampuan siswa untuk menemukan, mengembangkan, dan menyusun gagasan, tetapi juga menghendaki kemampuan siswa menggunakan tata tulis yang baik dan benar. Mengingat menulis penting bagi siswa, guru seharusnya bisa membangkitkan dan mempertahankan kegairahan siswa untuk menulis serta menjadikan menulis sebagai pekerjaan yang alami dan menyenangkan. Kenyataan menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran tersebut sangat sulit direalisasikan di lapangan. Kemampuan menulis siswa lulusan SD masih rendah. Berbagai upaya telah dirancang, dikembangkan, dan dilaksanakan untuk mencari jalan keluarnya. Upaya yang dapat dilakukan adalah peningkatan efektivitas pembelajaran menulis.
Untuk menjadikan kegiatan menulis menarik bagi siswa, guru perlu mencari alternatif-alternatif kegiatan pembelajaran. Upaya yang dapat dikembangkan guru untuk menarik perhatian siswa adalah dengan memanfaatkan kegiatan permainan dalam pembelajaran menulis. Pada dasarnya siswa usia SD kelas awal masih senang bermain karena pada usia tersebut adalah masa peralihan dari fase kongkret ke fase formal. Aktivitas belajarnya pun terbiasa dengan bermain, cara berpikirnya juga masih pada tahap operasional kongkret.
Keberhasilan yang dicapai siswa dapat di dasarkan pada kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, karena peran guru sebagai motivator, fasilitator, dan peran-peran lainnya dalam pencapaian pembelajaran.
Untuk itu Mujiman (Ahsan, 2012: 4) mengemukakan bahwa “Untuk mencapai tujuan dan hasil belajar siswa yang baik, guru harus memahami dan merumuskan tujuan belajar siswa secara baik, guru harus memahami dan merumuskan tujuan belajar pada suatu kompetensi, cara pencapaiannya, penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun belajar itu sendiri”.
Dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Maka apabila masalah ini tidak dipecahkan akan berakibat pada ketidakmampuan siswa dalam hal mengamati sehingga akan berlanjut pada ketidakmampuan siswa menalar lalu menyajikan informasi yang di dapatnya. Maka standar  kompetensi pun tidak mampu dicapai murid.  Pelajaran berbasis metode pun  gagal diterapkan.
Hal ini disebabkan pembelajaran yang berpusat pada guru rendahnya aktivitas siswa, dan kurangnya motivasi dalam pembelajaran.
Permasalahan masih rendahnya kemampuan menulis siswa SD dalam pembelajaran Kurikulum 2013 tema Keluarga subtema Kebersamaan dalam keluarga juga dialami oleh siswa kelas I SDN Banua Anyar 2.
Berdasarkan hasil dari observasi dan pengumpulan data dari wali kelas, kenyataannya pada hasil kegiatan belajar mengajar pada tema  Keluargaku pada semester genap di kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin kemampuan siswa masih redah dalam tema tersebut. Pada pembelajaran tematik dengan tema Keluarga  terdapat hanya 56% siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar sedangkan sisanya yaitu 44% masih belum bisa untuk mencapai nilai ketuntasan yang di tetapkan dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 40, tentu saja dalam hal ini terjadi permasalahan yang cukup serius, mengingat hampir setengah dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai yang kurang baik, dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari pembelajaran Bahasa Indonesia pada konsep Menulis adalah 65.
  Sebagian besar siswa masih kesulitan menuliskan kalimat sederhana dengan benar. Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di tema Keluargaku subtema Kebersamaan dalam keluarga yang dilakukan selama ini kurang menarik bagi siswa, sehingga berakibat terhadap rendahnya kemampuan menulis siswa.
Hal ini disebabkan karena belum tepatnya metode dan model yang digunakan guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan oleh guru mungkin hanya sebatas menggunakan cara ceramah dan hafalan saja. Siswa diminta mendengarkan dengan pasif dan menghapal materi pembelajaran. Akhirnya mereka tidak dapat mengerjakan tugas dan menyelesaikan persoalan. Pembelajaran menekankan pada aspek mengetahui apa yang dipelajarinya. Metode pembelajaran seperti inilah yang menjadi salah satu penyebab utama menurunnya motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Metode dan model pembelajaran yang digunakan mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang tepat akan menentukan keefektifan dan keefisienan dalam proses pembelajaran
Jika hal ini tidak segera diatasi maka akan dikhawatirkan akan berimbas pada rendahnya nilai raport siswa, dan tidak pahamnya siswa tentang  memiliki perilaku santun dan jujur dalam kegiatan bermain di lingkungan dengan pemanfaatan bahasa indonesia, ini berimbas kepada kehidupannya nanti diluar sekolah.
Berdasarkan uraian singkat diatas, penulis mencoba melakukan penelitian pada siswa SDN Banua Anyar 2  Banjarmasin tentang kemampuan siswa dalam pembelajaran tematik. Untuk itu penulis mengambil judul sebagai berikut: “Meningkatkan Kemampuan  menulis siswa pada tema Keluargaku Dengan Menggunakan Metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example pada siswa Kelas I SDN Banua Anyar 2  Banjarmasin”.






B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu:
Apakah dengan menggunakan metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example dapat meningkatkan kemampuan  five discovery skills (lima keterampilan diskoveri ) siswa pada tema Hidup Rukun Dengan Menggunakan Metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example pada siswa Kelas I  SDN Banua Anyar 2  Banjarmasin”
 Secara khusus permasalahan yang akan diteliti yaitu :
a. Bagaimana aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada pada tema Keluargaku Dengan Menggunakan Metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example pada siswa Kelas I SDN Banua Anyar 2  Banjarmasin ?
b. Bagaimana aktivitas siswa dikelas dalam proses pembelajaran pada pada tema Keluargaku Dengan Menggunakan Metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example pada siswa Kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin ?
c. Apakah terjadi peningkatan kemampuan  siswa pada tema Keluargaku dengan menggunakan Metode Writing In The Here And Now dengan model pembelajaran Example Non Example pada siswa kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin?



C. Rencana Pemecahan Masalah
Banyak model pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa kelas I SDN Banua Anyar 2  dengan menggunakan Model pembelajaran Writing In The Here And Now adalah Strategi yang digunakan untuk membantu siswa merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami dengan cara menuliskan apa yang mereka alami dan mereka rasakan. Menulis dapat membantu peserta didik dalam merefleksikan pengalaman-pengalaman yang mereka alami.
            Menulis dapat membantu kita untuk merefleksikan apa yang telah kita alami. Strategi menulis pengalaman secara langsung atau writing in the here and now (menulis disini dan saat ini) adalah sebuah cara dramatis untuk meningkatkan perenungan secara mandiri dengan meminta siswa menuliskan laporan tindakan kala ini (present tense) tentang sebuah pengalaman yang mereka miliki (seakan itu terjadi di sini dan sekarang). Aktivitas ini memungkinkan siswa untuk memikirkan pengalaman yang mereka miliki.
            Dan Metode Examples non Examples adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
            Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh model pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Manfaat media ini adalah untuk guru  membantu dalam proses mengajar, mendekati situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses belajar dan mengajar lebih komunikatif dan menarik.
            Langkah-langkah penggabungan model writing ini here and now dengan examples non examples adalah :
1.      Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh siswa, bisa berupa peristiwa masa lampau atau yang akan datang. Di antara contoh yang dapat diangkat adalah pergi kepasar bersama keluarga atau liburan bersama keluarga.
2.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan tema keluarga dan subtema kebersamaan dalam keluarga.
3.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa.
4.      Setelah membagi kelompok, Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih dari gambar yang telah dipersiapkan oleh guru untuk tujuan penulisan reflektif. Guru memberitahu mereka bahwa cara yang berharga untuk merefleksikan pengalaman adalah dengan menghidupkannya kembali untuk pertama kali di sini dan saat ini.
5.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.
6.      Sediakan kertas putih untuk menulis. Ciptakan privasi dan suasana hening.
7.      Guru memerintahkan siswa untuk menulis, saat ini, tentang pengalaman dari gambar  yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai menulis apa yang sedang mereka lihat dan rasakan dari gambar yang telah di tempelkan di papan tulis. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin apa yang mereka bayangkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkannya.
8.      Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Jangan sampai siswa merasa terburu-buru. Bila sudah selesai, guru mengajak mereka untuk membacakan hasil refleksinya.
9.      Guru dan kelompok-kelompok kecil yang di bentuk tadi mendiskusikan hasil dari analisis gambar dan tindakan-tindakan baru yang mungkin dilakukan di masa yang akan datang.
10.  Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
11.  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.







D.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui aktivitas guru dalam menggunakan model writing in the here and now dengan model examples non examples tentang kurikulum 2013 Tema Keluargaku Subtema Kebersamaan dalam keluarga pada siswa kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin
2.      Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model model writing in the here and now dengan model examples non examples tentang kurikulum 2013 Tema Keluargaku Subtema Kebersamaan dalam keluarga pada siswa kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin
3.      Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model model writing in the here and now dengan model examples non examples tentang kurikulum 2013 Tema Keluargaku Subtema Kebersamaan dalam keluarga pada siswa kelas I SDN Banua Anyar 2 Banjarmasin








E.     Manfaat Hasil Penelitian
1        Bagi Guru
Sebagai bahan informasi ilmiah tentang model pembelajaran writing in the here and now dengan model examples non examples, di samping itu juga dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan pendekatan, media dan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran Tematik kearah yang lebih baik.
2.      Bagi Siswa
Siswa akan mempunyai pengalaman belajar yang lebih baik bermakna sehingga dapat memudahkan pemahaman dan penugasan bukan hanya pada materi pelajaran akan tetapi juga mampu meningkatkan prestasi belajar dan perubahan tingkah laku.
3.      Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang signifikansi bagi inovasi sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

           

0 komentar:

Posting Komentar