Cute Rocking Baby Monkey

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Simple Plan

Selasa, 25 November 2014

Lirik Lagu Yoake No Ryuuseigun dari Scandal

Yoake mae fukiareta kaze wa nanno maebure?
Uso de katameta haato hagare ochiteku
Nakanai to yakusoku shita no ni tomaranai sukooru
Kimi no koe ga fui ni kikoeta seisa

Mitsukaranai mono bakari ga fuete itte mo
Kono omoi wa nakushiteinai yo

Furidashita ryuuseigun ni negai wo tsunde kimi no asu e hanatsu
"Itsuka mata aeru" tte iwanai yo furimukazu ikeru you ni
Zutto kanaetakatta sono mirai tte konya kamoshirenai
Tsunagatta te wo ima tsuyoku nigitta onaji sora no shita

Butsukari atta hi wa dare yori tooku ni kanjite
Poketto no "gomen ne" ga toridasenai mama
Bukiyou ni furimawashite bakari datta no ni
Kimi wa itsumo tonari ni ite kureta ne

"Sayonara" no kawari wo zutto sagashiteru no
Tooi sora ga nijinde yuku

Sugisatta ryuuseigun wo mune ni daite boku wa eeru wo okuru
Donna fukai mori ni mayotta tte egao ga sugu soba ni atta
Mainichi ni hisonda sapuraizu ga kimi wo ookiku kaeru
Kagayaku daiyamondo kokoro ni hitotsu wasurenai you ni

Moshi sekai ga iro wo kaete
Kaerimichi ga wakaranakute mo
Ikanakucha

Furidashita ryuuseigun ni negai wo tsunde kimi no asu e hanatsu
Donna hanarete tatte kanji aeru kizuna ga bokura ni wa aru sa
Motto tsuyoku nareru shinjiteru kiseki datte okoseru
Tsunagatta te wo ima sotto hanashita onaji sora no shita

Kimi wa hitori ja nai


Lirik Lagu Your Song dari Scandals



Hey My friend kao wo agete yo
Mikata de iro wo kaeru sekai
Shinario doori ja nakute mo
Sore wa sore mata betsu no seikai

Tsumazukanai you ni
Kutsu ga yogorenai you ni
Aruku sube wa nai keredo
Tatta ichido kiri no tabi
Surihetta sono kakato wa
Kimi wo warawanai

Wow kiseki wa okoranakute mo
Wow kodou ga tomaranai nara
Dareka no tame ja naku kimi wa kimi no tame ni
Shinjite susumeba ii

Kakerareta yasashii koe mo
Hiniku ni kikoete shimau hi wa
Tooi sora niji ga kakatte mo
Mienai monokuro no sekai

Totsuzen furasshubakku suru
Kurikaeshita ikutsu mo no misuteiku
Kono mama ja irarenai
Nagai yoru wo koete yukou
Mada daremo mita koto no nai
Ashita ga kuru kara

Wow omoide ni makenai you ni
Wow seiippai ikite yarunda
Dareka no sei ja nai nandodemo tachiagare
Kinou ni te wo futte

Ashita wa kuru kara

Wow kiseki wa okoranakute mo
Wow kodou ga tomaranai nara
Wow omoide ni makenai you ni
Wow seiippai ikite yarunda
Dareka no tame ja naku kimi wa kimi no tame ni
Shinjite susumeba ii

Senin, 24 November 2014

PERANAN GURU DALAM PENDIDIKAN


TUGAS GURU
Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.


Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.


Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.


Usaha membantu kearah ini seharusnya diberikan dalam rangka pengertian bahwa manusia hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang telah digambarkan di atas. Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Guru seharusnya dengan melalui pendidikan mampu membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup.


Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN.


Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di mana ia bertempat tinggal.


Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada anak didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhimya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan diri. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbol-simbol dan tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.


Jadi nilai-nilai yang diteruskan oleh guru atau tenaga kependidikan dalam rangka melaksanakan tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan, apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahuan, pilihan hidup dan praktek komunikasi. Jadi walaupun pengutaraannya berbeda namanya, oleh karena dipandang dari sudut guru dan dan sudut siswa, namun yang diberikan itu adalah nilai yang sama, maka pendidikan tenaga kependidikan pada umumnya dan guru pada khususnya sebagai pembinaan prajabatan, bertitik berat sekaligus dan sama beratnya pada tiga hal, yaitu melatih mahasiswa, calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk mampu menjadi guru atau tenaga kependidikan yang baik, khususnya dalam hal ini untuk mampu bagi yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas profesional. 


Selanjutnya, pembinaan prajabatan melalui pendidikan guru ini harus mampu mendidik mahasiswa calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk menjadi manusia, person (pribadi) dan tidak hanya menjadi teachers (pengajar) atau (pendidik) educator, dan orang ini kita didik untuk menjadi manusia dalam artian menjadi makhluk yang berbudaya. Sebab kebudayaanlah yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk hewan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa hewan berbudaya, tetapi kita dapat mengatakan bahwa makhluk manusia adalah berbudaya, artinya di sini jelas kalau yang pertama yaitu training menyiapkan orang itu menjadi guru, membuatnya menjadi terpelajar, aspek yang kedua mendidiknya menjadi manusia yang berbudaya, sebab sesudah terpelajar tidak dengan sendininya orang menjadi berbudaya, sebab seorang yang dididik dengan baik tidak dengan sendininya menjadi manusia yang berbudaya. 

Memang lebih mudah membuat manusia itu berbudaya kalau ia terdidik atau terpelajar, akan tetapi orang yang terdidik dan terpelajar tidak dengan sendirinya berbudaya. Maka mengingat pendidikan ini sebagai pembinaan pra jabatan yaitu di satu pihak mempersiapkan mereka untuk menjadi guru dan di lain pihak membuat mereka menjadi manusia dalam artian manusia berbudaya, kiranya perlu dikemukakan mengapa guru itu harus menjadi rnanusia berbudaya. Oleh kanena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan; jadi pendidikan dapat berfungsi melaksanakan hakikat sebagai bagian dari kebudayaan kalau yang melaksanakannya juga berbudaya. Untuk menyiapkan guru yang juga manusia berbudaya ini tergantung 3 elemen pokok yaitu :
1.      Orang yang disiapkan menjadi guru ini melalui prajabatan (initial training) harus mampu menguasai satu atau beberapa disiplin ilmu yang akan diajarkannya di sekolah melalui jalur pendidikan, paling tidak pendidikan formal. Tidak mungkin seseorang dapat dianggap sebagai guru atau tenaga kependidikan yang baik di satu bidang pengetahuan kalau dia tidak menguasai pengetahuan itu dengan baik. Ini bukan berarti bahwa seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dengan baik dapat menjadi guru yang baik, oleh karena biar bagaimanapun mengajar adalah seni. Tetapi sebaliknya biar bagaimanapun mahirnya orang menguasai seni mengajar (art of teaching), selama ia tidak punya sesuatu yang akan diajarkannya tentu ia tidak akan pantas dianggap menjadi guru.


2.      Guru tidak hanya harus menguasai satu atau beberapa disiplin keilmuan yang harus dapat diajarkannya, ia harus juga mendapat pendidikan kebudayaan yang mendasar untuk aspek manusiawinya. Jadi di samping membiasakan mereka untuk mampu menguasai pengetahuan yang dalam, juga membantu mereka untuk dapat menguasai satu dasar kebudayaan yang kuat. Jadi bagi guru-guru juga perlu diberikan dasar pendidikan umum.


3.      Pendidikan terhadap guru atau tenaga kependidikan dalam dirinya seharusnya merupakan satu pengantar intelektual dan praktis kearah karir pendidikan yang dalam dirinya (secara ideal kita harus mampu melaksanakannya) meliputi pemagangan. Mengapa perlu pemagangan, karena mengajar seperti juga pekerjaan dokter adalah seni. Sehingga ada istilah yang populer di dalam masyarakat tentang dokter yang bertangan dingin dan dokter yang bertangan panas, padahal ilmu yang diberikan sama. Oleh karena mengajar dan pekerjaan dokter merupakan art (kiat), maka diperlukan pemagangan. Karena art tidak dapat diajarkan adalah teknik mengajar, teknik untuk kedokteran. Segala sesuatu yang kita anggap kiat, begitu dapat diajarkan diakalau menjadi teknik. Akan tetapi kalau kiat ini tidak dapat diajarkan bukan berarti tidak dapat dipelajari. Untuk ini orang harus aktif mempelajarinya dan mempelajari kiat ini harus melalui pemagangan dengan jalan memperhatikan orang itu berhasil dan mengapa orang lain tidak berhasil, mengapa yang satu lebih berhasil, mengapa yang lain kurang berhasil.
PERAN GURU

WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.


Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.


Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.


Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.

Peran guru sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.


Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.


Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.



  

Contoh RPP Kelas Rangkap di SD Guntung Besar Pelaihari dengan Model 221

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)
MODEL 221
Nama Sekolah             : SDN Guntung Besar
Kelas/ Semester           : I dan II / I
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari, tanggal               : Sabtu , 9 November 2013

Mata Pelajaran/ Kelas:
IPS/ II
Keluarga
Langkah
Mata Pelajaran/ Kelas:
PKN/ I
Tata tertib
2.  Mengenal silsilah keluarga.
A.    Standar Kompetensi


2.1   Mengidentifikasi silsilah keluarga.
B.     Kompetensi Dasar
1.3  Melakukan terapan tata tertib
1.      Menyebutkan susunan anggota keluarga.
2.       Menyebutkan peran keluarga.
C.     Indikator
1.3.1 Menyebutkan tata tertib di sekolah.
1.3.2 Menyebutkan tata tertib di lingkungan sekitar

1.      Siswa dapat menyebutkan silsilah keluarga dengan tepat.
2.      Siswa dapat menyebutkan peran keluarga dengan baik.
D.    Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat menjelaskan pentingnya tata tertib.
2.Siswa dapat membedakan tata tertib di sekolah dan dilingkungan sekitar.
1.      Siswa dapat menyebutkan istilah di dalam lingkungan keluarga dengan tepat.
2.      Siswa dapat menyebutkan  kedudukan keluarga dengan tepat.

1.Siswa dapat menyebutkan  tata tertib di sekolah dengan tepat
2. Siswa dapat menyebutkan tata tertib di lingkungan sekitar dengan tepat.
Anggota keluarga
E.     Materi Pelajaran
Tata tertib di sekolah dan di lingkungan sekitar.
Aktivitas Tugas Tertutup

F.      Metode Pembelajaran
. Aktivitas Tugas Tertutup

a.      Pendahuluan (10 menit)
1.    Guru mengucapkan salam
2.    Guru mengajak berdoa bersama.
3.    Guru mengabsen kehadiran siswa.
4.    Guru mengkondisikan siswa dan kelas.
5.    Guru memberikan apersepsi    
a.   Kegiatan Inti (50 menit)
15’
1.    Guru menjelaskan materi tentang keluarga sambil bertanya jawab.
2.    Guru menyajikan materi yang ingin disampaikan.

20’
3.    Siswa secara bersama-sama membaca materi yang ditulis di papan tulis, guru mulai menghapus satu persatu istilah kata yang ada di papan tulis dan murid terus mengulang kata-kata yang ada di papan tulis seperti sebelum guru mulai menghapusnya.

15’
4.    Guru memberikan evaluasi (tugas individu) kepada siswa.

b.      Kegiatan Akhir (10 menit)
1.    Guru mengadakan review dan mengadakan tanya jawab.
2.    Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran.
3.    Guru menutup pelajaran.

G.    Skenario Pembelajaran
b.      Pendahuluan (10 menit)
1.     Guru mengucapkan salam
2.     Guru mengajak berdoa bersama.
3.    Guru mengabsen kehadiran siswa.
4.    Guru mengkondisikan siswa dan kelas.
5.    Guru memberikan apersepsi    
c.    Kegiatan Inti (50 menit)
15’
1.   Guru menjelaskan materi tentang tata tertib di sekolah maupun di rumah sambilbertanya jawab.
2.   Guru menyajikan materi yang ingin disampaikan.

20’
3.      Guru menulis beberapa soal di papan tulis mengenai penjumlahan dan pengurangan untuk kemudian di jawab satu persatu oleh murid secara bergiliran sampai semua murid mendapat giliran maju ke depan dan menulis jawabannya di papan tulis.
15’
4.    Guru memberikan evaluasi (tugas individu) kepada siswa.

5.      Kegiatan Akhir (10 menit)
1.     Guru mengadakan review dan mengadakan tanya jawab.
2.   Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran.
3.    Guru menutup pelajaran.

·      Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas II oleh Puji. Jakarta: Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan Nasional 2008.

H.    Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran

·      PKN  Untuk SD dan MI Kelas II oleh Slamet. Jakarta: Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan Nasional 2008.

·      Teknik penilaian: tes tertulis.
·      Bentuk Instrument penilaian: Pilihan Ganda.
I.       Penilaian
·      Teknik penilaian: tes tertulis.
·       Bentuk Instrument penilaian: Pilihan Ganda.



















Dosen Pembimbing







Mengetahui,



Pelaihari, 9 November 2013

             

Kepala Sekolah


        Drs.H.Mahlan Asmar M.Pd
        NIP: 19550626 198003 1005         

          H.Moh.Yusuf S.Pd
  NIP :19520415 199202 1 002
                





                          Praktikan                                                                                   Pengamat


                                                                                                                                       
                         Edwin Setiawan               
                       NIM : A1E311005